Kesehatan adalah salah satu
kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan segi kualitas hidup manusia. Derajat
kesehatan yang merupakan keseimbangan dinamis dipengaruhi oleh empat
faktor penentu utama, yaitu faktor bawaan, perilaku manusia, lingkungan dan
pelayanan kesehatan dalam tatanan dan lingkup sosial, ekonomi dan budaya
bangsa.
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada masa menjelang abad ke-21 sangat pesat dan
berpengaruh pada berbagai segi kehidupan manusia termasuk kesehatan.
Pendekatan dan penyelesaian masalah kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat mengalami perubahan yang sangat mendasar baik dalam sifat maupun
kualitasnya. Sesuai dengan paradigma keperawatan, profesi ini memandang
fenomena yang ada dengan mempertimbangkan keterkaitan yang timbal balik antara
komponen-komponen keperawatan, manusia, lingkungan/masyarakat dan kesehatan.
Dalam menghadapi perkembangan
saat ini dan akan datang diperkirakan masalah utama dalam bidang kesehatan
baik nasional maupun global yang akan dihadapi adalah masalah kualitas
kesehatan masyarakat disamping masalah kesehatan yang bersifat individual.
Pendekatan dan penyelesaiannya menuntut digunakannya cara-cara maju baik
dalam kerangka berpikir pendekatan, strategi penanganan, maupun pengendalian
berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Sifat penanganan masalah kesehatan
akan lebih baik berbentuk intersektoral dan menyeluruh, bukan semata-mata
bersifat perorangan. Bentuk pelayanan kepada masyarakat yang semula
menekankan pada pelayanan/asuhan medik akan bergeser kepada pelayanan
kesehatan secara umum dimana pelayanan keperawatan merupakan salah satu
bagiannya.
Pergeseran demikian ini
mempunyai implikasi yang luas baik pada pengembangan sistem kesehatan, maupun
pada pengadaan tenaga kesehatan termasuk keperawatan. Sistem pendidikan
keperawatan mengupayakan agar lulusan yang dihasilkan dapat sepenuhnya
melaksanakan usaha penanganan masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan
pelayanan kesehatan utama.
|
Model kurikulum berbasis
kompetensi merupakan model kurikulum yang diterapkan STIKes dr. Sismadi Jakarta dalam
proses pembelajarannya. Pendidikan berbasis kompetensi ini menekankan pada kemampuan
yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan, dalam hal ini
disesuaikan pula dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan penyelenggaraan
program studi mencakup komponen-komponen pengetahuan, ketrampilan, kecakapan,
kemandirian, kreativitas, kesehatan, akhlak, ketakwaan dan kewarganegaraan.
Kurikulum yang digunakan saat ini dikembangkan dari kurikulum inti
pendidikan Ners dan muatan lokal.
Kurikulum pembelajaran yang
digunakan oleh Program A (regular) selama menempuh Pendidikan Sarjana Keperawatan
(SKP) berjumlah 147 SKS, terdiri dari kurikulum inti/nasional 121 SKS (82%)
dan kurikulum institusi/lokal 26 SKS (18%). Sedangkan bagi program B
(khusus) berjumlah 64 SKS, terdiri dari kurikulum inti/nasional 50 SKS
(77%) dan kurikulum institusi / lokal 14 SKS (23%).
apa di STIKES ada kegiatan UKM
BalasHapusmahasiswa yang kerjasama dengan LSM?
mohon info mata kuliah apa saja yang ada di program S1?
BalasHapusAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh maaf, mau tanya apakah bisa daftar ke perawat dgn konversi nilai D3 Refraksi Optisi ?
BalasHapus